Najib Razak saat memberikan keterangan pers di Kuala Lumpur usai kekalahan Barisan Nasional dalam pemilu Malaysia, 10 Mei 2018. (Foto: AFP/MOHD RASFAN)
Najib Razak saat memberikan keterangan pers di Kuala Lumpur usai kekalahan Barisan Nasional dalam pemilu Malaysia, 10 Mei 2018. (Foto: AFP/MOHD RASFAN)

Kedatangan Najib ke Indonesia Dinilai Sah-Sah Saja

Eko Nordiansyah • 12 Mei 2018 14:35
Jakarta: Peneliti Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth menilai kedatangan Mantan Perdana Menteri Malaysia (PM) Najib Razak ke Indonesia adalah hal yang biasa. Kedatangannya sebagai warga negara biasa tentu tidak bisa dipermasalahkan.
 
"Kan Najib datang sebagai siapa, kalau sebagai warga negara biasa yang datang, kan sulit juga menolak. Kan tidak ada instruksi dari Pemerintah Malaysia untuk menangkap dia," kata dia ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 12 Mei 2018.
 
Dirinya menambahkan, tujuan kedatangan Najib memang harus jelas, apakah untuk berlibur pasca-kekalahannya di pemilu, atau kedatangan Najib merupakan upaya 'kabur' dari Malaysia untuk mengindari kasus yang menjeratnya.

"Misalnya kalau dalam perjalanan ke depan ada permintaan dari Malaysia untuk menangkap Najib, nah itu bisa saja. kita kemudian ikut bekerja sama. Ya kalau dia datang sebagai warga negara ya tidak bisa ditangkap," jelas dia.
 
Baca: Alasan Keamanan, Najib Tunda Penerbangan ke Indonesia
 
Sebelumnya, Najib dikabarkan 'kabur' ke Indonesia. Penerbangan Najib dilakukan beberapa hari usai Barisan Nasional kalah dari oposisi Pakatan Harapan di bawah mantan PM Mahathir yang kini menjabat di usia ke-92.
 
Tapi kemudian Najib akhirnya buka suara soal bocornya rencana penerbangan mantan perdana menteri. Ia menyebut hanya butuh istirahat bersama keluarganya usai pemilihan umum Rabu kemarin. 
 
"Setelah empat dekade di dunia politik dan pemilu terbaru, yang mungkin paling ketat dalam sejarah Malaysia, saya akan beristirahat sebentar bersama keluarga yang jarang saya temui dalam beberapa tahun terakhir," tulis Najib di laman Facebook.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan