"Sudah dalam persiapan final. Kalau rencana tidak berubah sore ini saya berangkat ke Timur Tengah. Surat juga sudah ditanda tangani Presiden Jokowi hari ini," ungkap Menlu Retno Marsudi, di Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Pejambon Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Untuk negara mana dulu yang akan dikunjungi, Menlu Retno menegaskan bahwa semuanya terkait masalah waktu.
"Semua terkait waktu yang diberikan kepada saya untuk surat ini diberikan ke Raja Arab Saudi atau Presiden Iran. Sekali lagi saya tegaskan, Indonesia adalah negara yang netral," tegasnya.
"Kita bersahabat dengan kedua negara. Jadi siapa pun yang kita kunjungi itu adalah kecocokan waktu dan tidak ada intensi apapun karena netralisasi kita yang memungkinkan kita berperan seperti itu," Menlu Retno kembali menegaskan ketika ditanya negara mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu.
Indonesia sudah berkomitmen untuk membantu meredakan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran pasca eksekusi Saudi kepada 47 orang termasuk Ulama syiah terkemuka Nimr Al-Nimr.
Di Iran, pendemo menyerang Kedubes Saudi. Penyerangan membuat Saudi memutuskan hubungan diplomatik.
Iran menuding Saudi adalah negara yang pantas disalahkan atas krisis diplomatik saat ini. Dalam sebuah surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mengeluhkan mengenai "provokasi" Saudi terhadap Teheran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News