Metrotvnews.coom, Tashkent: Sejalan dengan upaya pemerintah dalam pencalonan Indonesia di Dewan Keamanan PBB, KBRI Tashkent turut mengkampanyekan pencalonan Indonesia untuk menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB periode 2019-2020 pada Resepsi Diplomatik Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Hotel International Tashkent, akhir pekan lalu.
Di hadapan Deputi Perdana Menteri Uzbekistan, Zoyir Toirovich Mirzaev, Wakil Menteri Luar Negeri Uzbekistan, Gayrat Ganievich Fazilov, dan korps diplomatik, Dubes RI di Tashkent memaparkan komitmen keterlibatan dan kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Saat ini Indonesia merupakan penyumbang terbesar ke-10 personel penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia dengan lebih dari 2.800 personel dan telah berkomitmen untuk meningkatkannya menjadi 4.000 orang sampai tahun 2019.
"KBRI juga memutar video keterlibatan Indonesia dalam proses menjaga perdamaian, baik pada tataran negosiasi-negosiasi di Markas Besar PBB di New York maupun personel di lapangan," pernyataan tertulis KBRI Tashkent, yang diterima medcom.id, Jumat 25 Agustus 2017.
Keanggotaan Tidak Tetap Indonesia di DK PBB dianggap sangat penting, terutama untuk mewujudkan alinea keempat UUD 1945 yang berbunyi "Ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial". Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi Anggota Tidak Tetap DK-PBB periode 1973-1974, 1995-1996, 2007-2008.
Resepsi diplomatik dihadiri oleh kepala perwakilan asing dariberbagai negara yaitu Dubes Malaysia, Vietnam. Ukraina, Afganistan, Turkmenistan, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Palestina, Aljazair, Mesir, Yordania, Bangladesh, Korea Selatan, Bulgaria, Uni Eropa, Jerman, Slowakia, dan Swiss. Sementara itu, perwakilan asing lainnya diwakili oleh wakil dubesnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News