Oscar Cadiach (tengah) saat berada di Broad Peak di kawasan Gilgit-Baltistan, Pakistan, 27 Juli 2017. (Foto: AFP/TUNC FINDIK)
Oscar Cadiach (tengah) saat berada di Broad Peak di kawasan Gilgit-Baltistan, Pakistan, 27 Juli 2017. (Foto: AFP/TUNC FINDIK)

Kakek asal Spanyol Pecahkan Rekor Mendaki Tanpa Oksigen dan Tali

Arpan Rahman • 30 Agustus 2017 17:15
medcom.id, Barcelona: Selama lebih dari 30 tahun, Oscar Cadiach mempertaruhkan nyawa untuk menaklukkan sebagian gunung paling sulit didaki di dunia. 
 
Namun ia terus berusaha, dengan didorong keinginan bergabung dengan jajaran elite pendaki gunung.
 
Sekarang berusia 64 tahun, pria Spanyol itu akhirnya akan pensiun setelah mencapai puncak 14 gunung tertinggi di dunia tanpa bantuan tabung oksigen. Pencapaiannya yang tak terbantahkan sudah menggiringnya masuk dalam buku rekor sebagai pendaki gunung tertua. Ini adalah sebuah prestasi telah diraih beberapa orang lain sebelum dia.

Pendakian sempat membuat Cadiach nyaris tewas. Juli lalu, setelah tiga kali upayanya gagal berturut-turut, Klub Alpine Pakistan mengonfirmasi bahwa dia telah naik ke puncak tertinggi Pakistan. Usahanya telah dimulai sejak 33 tahun lalu.
 
"Ini seperti beban besar yang terangkat dari pundak saya," kata Cadiach kepada AFP dalam sebuah wawancara eksklusif, Rabu 30 Agustus 2017.
 
"Saya telah melakukannya, dan sekarang saatnya untuk pensiun," lanjut dia. Cadiach mengaku akan membuka kelas teknik pendakian dan berencana mempublikasikan ceritanya.
 
Cadiach pertama kali tertarik pada tantangan "puncak setinggi delapan ribuan" pada 1984 setelah menaklukkan Nanga Parbat, gunung di Pakistan yang dikenal dengan sebutan "Killer Mountain" (Gunung Kematian). Nama itu diambil karena tingginya jumlah orang yang tewas di lereng Nanga Parbat.
 
Kakek asal Spanyol Pecahkan Rekor Mendaki Tanpa Oksigen dan Tali
Gunung Nanga Parbat. (Foto: AFP)
 
Ajal Nyaris Menjemput
 
Beberapa tahun setelah menekuni pendakian, ia mulai mencoba menerapkan gaya bebas dalam mendaki gunung-gunung berbahaya. Gaya bebas ini merujuk pada mendaki tanpa bantuan oksigen atau tali.
 
Dalam sebuah ekspedisi ke puncak Kangchenjunga, Nepal, pada 2007, Cadiah hampir menemui ajalnya.
 
Setengah membeku dan diterpa angin sekencang 100 kilometer per jam dan menderita radang dingin (frostbite), dia berpegangan pada lereng gunung dengan tangan telanjang seharian.
 
"Tangan saya hampir terlepas dari batu, tapi saya berhasil mendorong tubuh saya," kata Cadiach. Beberapa pendaki lain dalam ekspedisi yang sama tidak seberuntung Cadiach. 
 
Dia menjelaskan: "Baru setelah itu saya menyadari bahwa teman saya terjatuh dari tebing itu dan telah hilang untuk selamanya," sebut dia.
 
Cadiach berpartisipasi dalam 67 ekspedisi pendakian dan membuat 37 upaya untuk mendaki puncak setinggi delapan ribuan di dunia, sebelum akhirnya mencatatkan tempatnya di buku rekor.
 
Tapi setelah seumur hidup menaklukkan puncak tertinggi di dunia, Cadiach mengatakan bahwa dia masih merasa kecil.
 
"Berada di puncak membuat Anda merasa hebat saat melihat dunia, tapi pada saat bersamaan, membuat Anda merasa kecil saat melihat besarnya gunung."
 
Kakek asal Spanyol Pecahkan Rekor Mendaki Tanpa Oksigen dan Tali
Gunung Kangchenjunga. (Foto: AFP)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan