Seperti dilansir UPI, Sabtu 27 Mei 2017, terbunuhnya kedua orang itu memicu demonstrasi anti-pemerintah yang diwarnai kekerasan.
Sabzar Ahmad Bhat, 27, pemimpin kelompok milisi Hizbul Mujahidin, dan seorang rekannya dibunuh pasukan pemerintah dalam baku tembak dengan pasukan keamanan pada Jumat 26 Mei 2017 malam di kota Tral.
Para pejabat mengatakan, militan berlindung di rumah-rumah penduduk sekitar, dan memaksa aparat melakukan penggeledahan. Bhat dan seorang pria lain terbunuh dalam operasi tersebut.
Saat kabar kematiannya menyebar ke seluruh wilayah, penduduk setempat mulai memprotes pemerintah. Para pendemo melempari aparat dengan batu.
Bhat adalah penerus dan teman masa kecil Burhan Wani, pemimpin milisi setempat yang berhasil diakui sebagai pahlawan rakyat di wilayah Kashmir yang diperintah India.
Ia berpandangan bahwa operasi militer India di wilayah yang disengketakan tersebut terlalu agresif. Wani terbunuh pasukan pemerintah pada musim panas lalu, memantik demonstrasi diwarnai kekerasan yang menewaskan lebih dari 70 orang.
Setelah terjadinya kekerasan pada Sabtu kemarin, pemerintah India memberlakukan larangan penggunaan internet yang sempat marak digunakan di Kashmir demi mencegah penyebaran video dari demonstrasi di kota Tral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News