"Kami terus bekerja sama dengan kepolisian, intelijen dan badan kontra terorisme di seluruh dunia. Tetapi meskipun kerja sama sudah dilakukan, serangan seperti di Paris, masih tetap terjadi," ujar Hishammuddin, seperti dikutip Malay Online, Sabtu (16/1/2016).
"Setiap pihak harus melakukan pemeriksaan secara mendalam guna mencegah serangan semacam ini bisa dihentikan," lanjutnya.
Hishammudin menilai klaim Islamic State (ISIS) yang melakukan serangan di Jakarta pada 14 Januari, membuktikan bahwa kekhawatiran bahwa kelompok itu mengincar kawasan Asia Tenggara patut diperhatikan.
"Seluruh pihak keamanan di dunia tidak boleh meremehkan ancaman dari ISIS. Kelompok ini tetap berbahaya dan tidak bisa diabaikan," tegasnya.
"Kami tidak akan melakukan kompromi jika menyangkut masalah keamanan nasional," pungkas Hishammudin.
Insiden yang terjadi di kawasan Sarinah Kamis 14 Januari lalu menewaskan dua warga sipil dan lima pelaku. Kepolisian Indonesia menyebutkan serangan dilakukan oleh ISIS, yang kemudian diakui oleh kelompok militan itu melalui media yang terafiliasi dengannya, Aamaq.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News