Presiden Jokowi dan pemimpin ekonomi dunia di pertemuan G7 (Foto: AFP)
Presiden Jokowi dan pemimpin ekonomi dunia di pertemuan G7 (Foto: AFP)

Presiden Jokowi di Tengah Pemimpin Ekonomi Dunia

Fajar Nugraha • 27 Mei 2016 16:45
medcom.id, Tokyo: Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang dalam pertemuan Outreach Meeting G7. Dalam pertemuan, tampak posisi Presiden Jokowi yang bisa dianggap spesial.
 
Dalam sesi II Outreach Meeting di Ise-Shime, Jepang, Presiden Jokowi tampak duduk berdekatan dengan pemimpin dunia. 
 
Presiden Jokowi di Tengah Pemimpin Ekonomi Dunia
Foto: Presiden Jokowi diapit PM Jepang dan Kanselir Jerman/Kemensetneg RI
 
Jokowi duduk diapit oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan juga tuan rumah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Gestur ini tentunya biasa dianggap spesial, mengingat Indonesia bukanlah negara anggota G7.
 
Presiden Jokowi mendapat undangan langsung dari PM Abe untuk menjadi pembicara di outreach tersebut. Presiden Jokowi akan membahas dua tema besar yaitu stabilitas dan kesejahteraan Asia juga pembangunan berkelanjutan 2030.
 
Presiden Jokowi di Tengah Pemimpin Ekonomi Dunia
Foto: Outreach Meeting G7/Kemensetneg RI
 
"Indonesia kan negara paling besar di ASEAN, saya rasa pasti diundang dan itu sesuatu yang bagus. Nah, dengan diundangnya Indonesia di KTT G7 ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya walaupun Indonesia bukan negara anggota," ujar mantan Menteri Keuangan di era pemerintahan SBY, Chatib Basri  ketika dihubungi Metrotvnews.com, Kamis (26/5/2016).
 
"Di dalam outreach meeting ini Indonesia pasti bisa didengar melalui pandangannya dalam isu-isu terkait. Jika ingin lebih berpengaruh tentu G20 lebih berpengaruh karena 80 persen negara anggota G20 itu merupakan GDP dunia dan Indonesia adalah anggota G20. 
 
Chatib menambahkan, tak berarti G7 tidak penting. KTT G7 juga termasuk penting, namun di sini posisi Indonesia bukan anggota.

Presiden Jokowi di Tengah Pemimpin Ekonomi Dunia
Foto: Outreach Meeting G7/Kemensetneg RI
 
Ketika memberikan pidatonya pada pertemuan Outreach Meeting, Presiden Jokowi memperlihatkan kesiapan Indonesia menjadi motor terciptanya Asia dan Dunia yang damai serta sejahtera.
 
Jokowi pun menyebutkan ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir 2015, tumbuh hingga 5,4 persen. Hal tersebut sejalan dengan pertembuhan kawasan Asia yang pada 2016-2017 diperkirakan memliki pertumbuhan sekitar 5,3 persen yang berbeda jauh dibandingkan pertemuan ekonomi dunia yang mencapai 3,2 persen.
 
Tidak lupa pengelolaan dengan baik dari segala potensi konflik di Laut China Selatan dan Semenanjung Korea bisa menjadi faktor pendorong pertumbuhan di Asia. Perdamaian dan stabilitas, menurut Presiden adalah hal yang harus diciptakan dan dijaga.

Presiden Jokowi di Tengah Pemimpin Ekonomi Dunia
Foto: Presiden Jokowi dan Kanselir Jerman Angela Merkel/Kemensetneg RI
 
Bukan tanpa alasan bahwa Indonesia diundang dalam Outreach Meeting G7 ini. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, diundangnya Indonesia untuk pertama kali di outreach KTT G7 ini karena Indonesia dianggap sangat berkontribusi di kawasan Asia.
 
Selain Indonesia, turut diundang pula Laos sebagai Ketua ASEAN, Bangladesh, Papua Nugini, Sri Lanka, Vietnam dan Chad yang bertindak sebagai Presiden Uni Afrika.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan