Kawasan yang menonjolkan wisata bahari ini disebut-sebut sebagai 'surga' tersembunyi di Indonesia Timur.
"Raja Ampat menawarkan sesuatu yang luar biasa. Pemerintah pusat juga sudah memberi perhatian khusus kepada kawasan ini," kata Dubes Elias di hadapan belasan perwakilan jurnalis negara ASEAN, dalam acara Journalist Visit Programs (JVP) 2016 yang diadakan Kementerian Luar Negeri pada 10-21 April.
Dubes Elias, yang juga merupakan kepala delegasi jurnalis ASEAN di JVP 2016, menilai potensi wisata di Raja Ampat masih bisa terus digali. Infrastruktur, terutama bandara, diperlukan untuk mendorong tingkat kunjungan wisatawan.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, sekitar 13 ribu wisatawan asing telah mengunjungi Raja Ampat sepanjang 2015. Dubes Elias menyayangkan dari 10 negara di peringkat teratas yang mengunjungi Raja Ampat, tidak ada satu pun anggota ASEAN.
Menurut Dubes Elias, masyarakat Raja Ampat juga harus bersinergi dengan pemerintah setempat untuk mendorong sektor pariwisata.
"Harus ubah mindset juga. Seperti di Bali, warga sudah sangat terbiasa dengan wisatawan. Mereka ramah dan murah senyum," ungkap Dubes Elias.

Pemkab Raja Ampat fokus menyelesaikan pembangunan bandara tahun ini. Nantinya, wisatawan yang hendak datang Raja Ampat memiliki alternatif lain dalam transportasi selain menggunakan kapal laut.
Selain bandara, Pemkab Raja Ampat juga berencana membangun sejumlah hotel bintang lima, marina dan infrastruktur pendukung wisata lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id