Sekretaris Jendral PB MDHW, Hery Haryanto Azumi. (Foto: Sobih AW Adnan)
Sekretaris Jendral PB MDHW, Hery Haryanto Azumi. (Foto: Sobih AW Adnan)

Penembakan Selandia Baru

MDHW Kutuk Keras Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru

Sobih AW Adnan • 16 Maret 2019 17:26
Jakarta: Peristiwa penembakan di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, langsung menggemparkan dunia sesaat setelah peristiwa tersebut berlangsung. Berbagai kecaman pun berdatangan, mengutuk tindakan yang telah menewaskan 49 orang dan melukai sejumlah lainnya itu.
 
Kecaman salah satunya datang dari Majelis Dzikir Hubul Wathon (PB MDHW). Sekretaris Jendral PB MDHW, Hery Haryanto Azumi menyatakan, pihaknya mengutuk keras dan prihatin atas kejadian yang menimpa Umat Islam yang berada di masjid tersebut. Menurutnya, penembakan tersebut tidak manusiawi dan menunjukkan kebencian yang mendalam terhadap Umat Islam.
 
"Penembakan ini sangat tidak manusiawi dan menunjukkan kebencian yang mendalam terhadap Umat Islam. Kami sebagai bagian dari Umat Islam Dunia merasa tersakiti atas tindakan ini apapun latar belakangnya," ujar Hery di Jakarta, dalam keterangan yang diterima Medcom.id, Sabtu 16 Maret 2019.

Ia juga berpesan kepada Umat Islam di Indonesia agar tidak terprovokasi. Hal itu guna menunjukkan bahwa Umat Islam Indonesia adalah pengayom seluruh umat beragama di Indonesia dan sebagai contoh yang baik untuk segenap warga dunia.
 
"Mari bersama-sama semua elemen bangsa bekerja sama untuk menunjukkan bahwa hidup damai itu mungkin sekalipun kita berbeda. Perbedaan yang dipersatukan adalah sumber kekuatan nasional yang harus terus dijaga," tandas Hery.
 
"Semoga dari krisis ini kita bisa bangkit dan menjadi contoh yang baik untuk segenap warga dunia," pungkasnya.
 
Sementara itu di Christchurch, imam Masjid Linwood, Ibrahim Abdul Halim, mengaku tetap mencintai Selandia Baru meski telah terjadi penembakan brutal di kotanya. "Teroris dan ekstremis tidak akan pernah bisa menggoyahkan kepercayaan diri kami," tegas dia.
 
Halim menceritakan momen mengerikan saat penembakan terjadi. "Semua orang tiarap di lantai, beberapa orang menangis, dan ada sejumlah lain yang meninggal dunia di lokasi kejadian," tutur Halim.
 
Namun dia menegaskan komunitas Muslim di Selandia Baru masih merasa seperti tinggal di rumah sendiri meski telah terjadi penembakan brutal. "Anak-anak saya tinggal di sini. Kami semua bahagia," ungkap Halim.
 
Dia mengatakan mayoritas warga Selandia Baru mendukung penuh kehidupan komunitas Muslim. Halim menyebut beberapa warga tak dikenal bahkan memeluk dirinya sebagai bentuk solidaritas dan belasungkawa atas penembakan.
 
"Mereka memeluk saya dengan erat. Hal semacam ini sangat penting," sebut Halim.
 
Baca: Imam Masjid Selandia Baru: Kami Tetap Mencintai Negara Ini

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan