"Ini tidak akan terjadi hari ini karena tidak ada yang ingin kembali ke sana," kata seorang sumber anonim, dikutip dari AFP, Kamis 15 November 2018.
Ia mengatakan, Bangladesh telah bersumpah tidak akan memaksa siapa pun untuk kembali ke Myanmar. Bangladesh juga meminta Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) untuk memastikan mereka yang terpilih untuk kembali, benar-benar ingin kembali.
Baca: Wapres AS Kritik Myanmar soal Rohingya
Bangladesh dan Myanmar sepakat untuk memulangkan pengungsi Rohingya ke Rakhine pada pertengahan bulan ini. Bahkan, Myanmar menyatakan repatriasi kloter pertama akan dilakukan besok.
Permintaan penundaan repatriasi juga diserukan oleh PBB. Dinilai, Myanmar gagal memberikan jaminan bahwa Rohingya tidak akan mengalami penganiayaan dan kekerasan yang sama seperti tahun lalu.
Bangladesh dan Myanmar telah mencapai kesepakatan pada November 2017 untuk memulai repatriasi dalam dua bulan sejak perjanjian dibuat. Meski demikian, hingga saat ini, repatriasi belum dilakukan dalam jumlah signifikan.
Dalam kesepakatan tersebut, Myanmar mengatakan pihaknya siap menerima kembali para pengungsi Rohingya dan telah membangun dua pusat repatriasi dan sebuah kamp transit untuk menampung para pengungsi saat mereka kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News