Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko menjelaskan, kerja sama tersebut akan dilakukan dalam kerangka berbagi informasi antara tim Indonesia dan tim Maroko.
"Ya kerja samanya berupa berbagi informasi, pelatihan-pelatihan dan capacity building. Ada juga soal rehabilitasi," kata Heru, ditemui di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat 26 Oktober 2018.
Namun, Heru tak mau membeberkan secara jelas terkait kerja sama rehabilitasi ini. Ia hanya menekankan bahwa kerja sama rehabilitasi diperlukan antara dua negara, untuk para pengguna narkoba.
"Kerja sama rehabilitasi kan bentuknya bermacam-macam ya. Bukan Maroko belajar banyak dari Indonesia, kita juga belajar. Jadi sama-sama bagi pengalaman," ujar dia.
Untuk langkah konkretnya sendiri, kedepannya kedua tim akan segera bertemu untuk membicarakan Plan of Action kerja sama pemberantasan narkoba ini dan segera melaksanakan aksi yang dirasa sudah matang.
Heru menambahkan bahwa saat ini di Maroko masih banyak terdapat ladang ganja. Hal ini membuat pengguna narkotika dan obat-obatan terlarang di negara yang terletak di Afrika Utara tersebut melonjak drastis.
Ia juga menjelaskan bahwa sampai saat ini tak ada sindikat narkotika yang menghubungkan antara Indonesia dan Maroko. Kendati demikian, BNN terus memantau dari tahun ke tahun terutama untuk negara-negara yang memiliki angka tinggi di kasus narkotika dan obat-obatan terlarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id