Pilot jet tempur India yang ditahan usai pesawat ditembak jatuh oleh Pakistan. (Foto: Mirror).
Pilot jet tempur India yang ditahan usai pesawat ditembak jatuh oleh Pakistan. (Foto: Mirror).

India Tuntut Pembebasan Pilot yang Ditangkap Pakistan

Arpan Rahman • 28 Februari 2019 17:09
New Delhi: Nasib pilot pesawat tempur India yang ditangkap oleh militer Pakistan masih dalam penahanan. Di tengah meningkatnya tekanan internasional pada kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
 
Baca juga: Jet Tempur India Ditembak, Dua Pilot Ditahan Pakistan.
 
Komandan pesawat MiG-21 Abhinandan Varthaman ditembak jatuh dan turun ke wilayah yang dikuasai Pakistan di Kashmir yang disengketakan pada Rabu, dalam perseteruan yang sengit antara pasukan udara kedua negara.

Dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial, pilot yang jatuh terlihat diselamatkan dari gerombolan penduduk lokal yang marah oleh tentara Pakistan. 
 
"Jangan pukul! Cukup. Cukup," salah satunya terdengar berteriak kepada kerumunan, seperti dikutip dari laman Financial Times, Kamis 28 Februari 2019. 
 
Radio Pakistan milik pemerintah kemudian merilis dua video pilot. Yang pertama, ia ditutup matanya, dengan hidung berdarah -- tampaknya akibat serangan massa sebelumnya -- diminta nama dan nomor identitasnya. Dalam klip kedua, muka pilot dibersihkan dan duduk dengan secangkir teh, memuji tentara Pakistan sebagai "tuan-tuan yang cermat".
 
India telah memprotes rilis video, menyebut itu "tampilan vulgar" yang melanggar semua norma hukum humaniter internasional dan Konvensi Jenewa. New Delhi telah meminta pilot "segera dikembalikan dengan selamat".
 
Islamabad berkata dia diperlakukan "sesuai dengan norma etika militer".
 
Pakistan menembak jatuh jet India dan penangkapan pilot menandai peningkatan tajam permusuhan terburuk antara kedua negara dalam beberapa dekade.
 
Bentrokan militer meletus pada Selasa pagi, ketika India mengumumkan telah melakukan "serangan pencegahan" di sebuah kamp teror di wilayah Pakistan.
 
Pakistan membalas pada Rabu dengan upaya mengebom instalasi militer India di sepanjang garis kontrol, perbatasan de facto yang memisahkan Kashmir.
 
Rangkaian serangan itu diprovokasi pengeboman bunuh diri 14 Februari, yang menewaskan 40 polisi paramiliter India di bagian Kashmir yang dikelola India -- sebuah serangan yang diklaim oleh Jaish-e-Mohammad, kelompok teror yang bermarkas di Pakistan.
 
Komunitas internasional menyatakan keprihatinan serius tentang krisis yang semakin dalam, banyak negara menyerukan New Delhi dan Islamabad supaya menahan diri dan terlibat dalam dialog guna meredakan situasi. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang juga mendesak Pakistan mengambil tindakan lebih keras terhadap sejumlah kelompok teror yang beroperasi dari negaranya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan