Juru Bicara Presiden Rodgrigo Duterte, Salvador Panelo mengatakan, protes sudah dilayangkan Kementerian Luar Negeri Filipina.
"Kapal mereka ada di sana dan sudah berada sejak beberapa pekan. Apa yang mereka lakukan di sana?" ucap Panelo dalam jumpa pers, dilansir dari laman CNN, Selasa 2 April 2019.
Militer Filipina mengatakan ada lebih dari 275 kapal Tiongkok yang berlabuh di wilayah sengketa tersebut. Kapal itu diduga sudah berada sejak awal tahun ini.
"Informasi yang kami dapatkan adalah mereka berniat membangun sesuatu di situ," kata juru bicara angkatan bersenjata Edgard Arevalo.
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Tiongkok mengenai hal ini. Namun, Duta Besar Tiongkok untuk Filipina, Zhao Jianhua mengklaim itu adalah kapal-kapal nelayan.
"Mereka mungkin kapal penangkap ikan, tidak bersenjata," tuturnya.
Pulau Thitu berada dalam rantai Spratly yang disengketakan. Wilayah itu berada dalam kontrol Tiongkok.
Negeri Tirai Bambu membangun dan mengembangkan beberapa bangunan, pelabuhan, dan landasan pacu selama beberapa tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News