Misil balistik Musudan milik Korut. (Foto: KCNA)
Misil balistik Musudan milik Korut. (Foto: KCNA)

Jepang Minta Dukungan Indonesia untuk Tekan Korut

Willy Haryono • 15 Januari 2017 18:33
medcom.id, Jakarta: Korea Utara melakukan serangkaian aksi provokatif sejak awal 2016 lewat uji coba nuklir dan misil balistik. Selain Korea Selatan sebagai negara tetangga terdekat, Jepang juga merasa terancam oleh tindakan Pyongyang. 
 
Dalam beberapa kejadian, Jepang mengklaim misil balistik Korut pernah mendarat di dekat wilayah perairannya. Jepang pun meminta dukungan kepada sejumlah negara sahabat, termasuk Indonesia. 
 
"Sebagai negara di kawasan, Jepang dan Indonesia menghadapi tantangan serius dari uji coba nuklir dan misil balistik Korut yang menentang komunitas internasional," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang Yasuhisa Kawamura dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Minggu (15/1/2017). 

"Jepang dan Indonesia harus bekerja sama untuk menekan Korut, agar resolusi Dewan Keamanan PBB bisa diimplementasikan," sambung dia. 
 
Kawamura datang ke Indonesia bersama Perdana Menteri Shinzo Abe yang bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, petang ini. "Korut harus dihukum atas provokasi mereka. Fokusnya adalah di resolusi DK PBB," sebut Kawamura. 
 

 
Sepanjang 2016 Korut telah menerima sejumlah sanksi atas aksi provokatifnya. Namun negara yang dipimpin Kim Jong-un itu mengabaikannya dan melanjutkan program misil serta nuklir. 
 
Kim menegaskan akan meneruskan kebijakan "byongjin" yang sudah diterapkan sejak lama. "Byongjin" adalah kebijakan di mana Korut mengembangkan senjata nuklir berbarengan dengan meningkatkan perekonomian domestiknya. 
 
Masalah Laut China Selatan juga akan diangkat dalam pertemuan PM Abe dan Presiden Jokowi, meski Jepang tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut. Jepang menilai masalah tersebut berskala luas dan berpotensi mengganggu keamanan kawasan. 
 
Rincian untuk pembahasan Laut China Selatan kemungkinan akan dibahas lebih dalam di pertemuan two plus two. Tahun lalu, pertemuan two plus two digelar di Jepang dan tahun ini akan digelar di Indonesia.
 
"Isu Laut China Selatan ini merupakan kepentingan bersama. Ini akan dibahas oleh Jepang dan Indonesia. Secara umum, kontribusi kita adalah memastikan adanya peace dan stability di kawasan. Lengkapnya mungkin akan dibahas di two plus two," kata jubir Kemenlu RI Arrmanatha Nasir, 12 Januari.
 
Dalam kunjungan ke Indonesia kali ini, PM Abe membawa serta 30 CEO perusahaan-perusahaan besar Jepang untuk berinvestasi. Fokus penguatan kerja sama kedua negara adalah di bidang ekonomi dan maritim. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan