Bulan depan, 112 pria ini akan menghadapi sidang di pengadilan Papua Nugini.
Ratusan pria ini diduga menyerbu desa tetangga, mencari orang-orang yang memiliki ilmu sihir, membakar rumah mereka dan melakukan kekerasan sehingga menewaskan tujuh orang.
Dilansir Guardian, Selasa 28 Maret 2017, kelompok ini diduga terdiri dari ratusan warga yang berasal dari beberapa desa dan ada pula anak laki-laki yang ikut menjadi pelakunya.
Sebelumnya, sebanyak 99 orang muncul di pengadilan nasional Madang, pekan lalu dan meminta adanya pembebasan.
Papua Nugini memang masih rentan dengan pembunuhan terkait sihir. Kepercayaan kepada kekuatan supranatural dan sihir, atau sering disebut Sanguma, masih tersebar luas di beberapa daerah.
Di wilayah pesisir utara Madang, seorang perempuan dihasruskan bisa mempunyai kekuatan sihir dan harus dibekali sejak kecil.
Dalam setahun terakhir, kerap terjadi penyerangan kepada orang yang diduga adalah Sanguma. Polisi dan kelompok keamanan lainnya sering ikut turun tangan untuk mendamaikan bentrokan ini. Namun, terkadang para pelaku jarang dibawa ke sistem peradilan.
Oktober 2015, terdapat empat perempuan disiksa oleh penduduk desa, sebelum dibunuh dan diambil organ tubuhnya.
Beredar juga rekaman video di mana salah satu dari wanita tersebut ditelanjangi lalu dipukuli dan akhirnya dibakar.
Mereka dituduh menggunakan kekuatan sihir dan menyebabkan beberapa warga desa meninggal. Namun, ketika ada beberapa warga desa meninggal, Papua Nugini sedang dilanda wabah campak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News