Memburuknya kualitas udara di Malaysia diklaim berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan, Indonesia. Perdana Menteri Mahathir Mohamad dipastikan segera mengirim surat untuk Presiden RI Joko Widodo untuk menyampaikan keprihatinan terkait ini.
Kemarin, sekitar 45 sekolah di Selangor dan Pahang telah ditutup. Sekitar 100 ribu masker pun telah dikirim dari pemerintah pusat Malaysia untuk Penang.
"Penutupan sekolah tidak akan mempengaruhi jadwal pelaksanaan ujian. Ini hanya penanganan awal dari kabut asap," sebut pernyataan dari Departemen Pendidikan Selangor, dikutip dari Strait Times, Jumat 13 September 2019.
Menurut Badan Lingkungan dan Udara Malaysia, tingkat kualitas udara di Negara Bagian Selangor, Pahang, dan Sarawak kini semakin memburuk.
Sebelumnya, Menteri Tenaga, Teknologi, Sains, Perubahan Iklim dan Alam Sekitar Malaysia Yeo Bee Yin dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya sempat beradu argumen terkait karhutla ini.
Siti menilai, kebakaran hutan tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di Malaysia.
Siti juga menolak klaim Singapura yang mengaku terkena imbas dari kebakaran hutan yang ada di Sumatra. Kualitas udara Singapura juga tercemar akibat kabut asap yang berasal dari Riau.
Menanggapi Siti, Yeo memaparkan data yang dirilis Pusat Meteologi ASEAN yang berbasis di Singapura di mana ada 474 titik api di Kalimantan dan 378 titik api di Sumatra. Sebagai perbandingan, hanya ada tujuh titik api di Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id