Puluhan jenazah ditemukan setelah dilakukannya ekskavasi selama empat bulan di Pulau Betio di Kiribati.
"(Mereka) berharap jika mereka mati saat bertugas melindungi negara, mereka akan dibawa pulang. Itu adalah janji (pemerintah) 70 tahun lalu yang kami rasa harus tetap ditepati," ucap Mark Noah, kepala grup donasi History Flight Inc kepada Radio New Zealand, seperti dikutip AFP, Rabu (8/7/2015).
Walau puluhan jasad itu belum diidentifikasi, Noah menduga salah satunya adalah Letnan Alexander Bonnyman, yang sudah dianugerahi penghargaan militer tertinggi Medal of Honor.
Bonnyman bertugas memimpin serangan di Pulau Betio. Ia dan anak buahnya tewas saat menyerang sebuah instalasi militer.
Noah mengatakan puluhan jasad itu akan direpatriasi bulan ini dan diidentifikasi dengan menggunakan catatan gigi dan DNA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News