Dalam kunjungan pertamanya ke India, Trump diduga akan mengangkat masalah kebebasan beragama di negara itu, dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Narendra Modi.
Dilansir dari Aljazeera, Senin 24 Februari 2020, dia akan berangkat ke India pada Minggu 23 Februari 2020. Dia mengatakan jutaan orang akan menyambutnya dalam kunjungan dua hari ke Negeri Bollywood tersebut.
"Saya berharap bisa bersama orang-orang India," kata Trump ketika meninggalkan Gedung Putih.
"Kita akan memiliki jutaan orang. Saya dengar ini akan menjadi peristiwa besar. Itulah yang dikatakan perdana menteri kepada saya," tutur Trump.
Dalam kunjungannya, dia bersama istrinya, Melania, akan mengunjungi Taj Mahal dan menghadiri rapat umum dengan Modi di stadion kriket terbesar dunia.
Protes UU Kewarganegaraan di India terus terjadi selama beberapa bulan terakhir. Protes kembali meledak akhir pekan kemarin.
Ratusan orang yang mendukung UU baru tersebut berbenturan dengan mereka yang menetangnya. Kedua kelompok ini saling melempar batu di daerah Maujpur. Di tempat terpisah, para pedemo juga melempar batu ke arah polisi.
UU Amandemen Kewarganegaraan India, memudahkan jalan bagi non-Muslim di negara-negara tetangga untuk mendapat kewarganegaraan di India. Oleh pihak oposisi, UU tersebut dilihat mendiskriminasi Muslim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News