Menurut sebuah operator helikopter penyelamat kepada AFP, belasan pendaki telah diselamatkan dari Everest sejak tiga hari terakhir. Sejumlah pendaki dilaporkan kesulitan saat berusaha mencapai puncak gunung setinggi 8.848 meter itu.
Tiga kematian di Everest menjadikan total kasus berjumlah lima sepanjang musim ini, yang diwarnai cuaca tak terduga, angin kencang dan temperatur ekstrem yang lebih rendah dari biasanya.
Seorang pria asal Slovakia, Vladimir Strba, ditemukan meninggal dunia di Everest pada Minggu 21 Mei 2017. Ia ditemukan hanya beberapa ratus meter dari puncak gunung.
Kamal Parajuli dari Departemen Pariwisata Nepal mengonfirmasi kematian Strba. Korban berada di atas ketinggian 8.000 meter, di area Everest yang dikenal dengan nama "zona kematian."
Di area tersebut, seorang pendaki asal Amerika Serikat (AS) bernama Roland Yearwood juga ditemukan sudah tak bernyawa."
Zona Kematian
"Zona Kematian" Everest dikenal dengan medan pendakian sulit dan udara tipis, di mana rendahnya level oksigen meningkatkan risiko terjadinya penyakit ketinggian di kalangan pendaki.
Media lokal melaporkan seorang pendaki asal Australia meninggal dunia di Everest bagian Tibet. Pria 54 tahun itu dilaporkan terkena altitude sickness setelah mencapai ketinggian 7.500 meter. Dia meninggal saat berusaha turun gunung.
Seorang pendaki keempat masih dinyatakan hilang sejak Sabtu. Seorang pemandunya, pria asal Nepal, ditemukan tak sadarkan diri di Camp 4 dengan kondisi frostbite parah.
Kematian lain di musim ini meliputi pendaki legendaris asal Swiss, Ueli Steck, pada akhir April, dan Min Bahadur Sherchan yang berusia 85 tahun.
Lebih dari 120 pendaki telah berhasil mencapai puncak Everest di sisi selatan sepanjang musim ini. Sementara 80 pendaki lainnya sukses mencapai puncak di sisi Tibet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News