Untuk itu, AS menyarankan diambilnya "langkah terkuat" agar masalah Korut dapat diselesaikan.
Seruan disampaikan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley dalam rapat darurat di DK PBB, New York, Senin 4 September 2017.
Dubes Haley mengatakan Washington berencana menghadirkan serangkaian sanksi terbaru yang akan dinegosiasikan di DK PBB dalam beberapa hari ke depan, untuk kemudian dilakukan pemungutan suara pekan mendatang.
"Hanya sanksi terberat yang memungkinkan kita menyelesaikan masalah ini melalui diplomasi," kata Dubes Haley dalam rapat yang diusulkan AS, Inggris, Prancis, Jepang dan Korea Selatan, seperti dilansir AFP.
Korut memicu kekhawatiran global saat meledakkan sebuah bom hidrogen pada akhir pekan kemarin. Pyongyang mengklaim bom itu dapat dipasang sebagai hulu ledak misil jarak jauh.
Baca: Hadapi Korut, Korsel-AS Rencanakan Latihan Militer Tambahan
Ledakan bom hidrogen memicu getaran kuat, yang dilaporkan Badan Survei Geologi AS (USGS) berkekuatan 6,3 Skala Richter.
USGS menyebut guncangan bukan berasal dari peristiwa alami, melainkan sebuah "ledakan."
Menurut Dubes Haley, serangkaian sanksi yang dijatuhkan ke Pyongyang sejak 2006 telah berakhir gagal.
"Ancaman misil dan nuklir dari pemimpin Korut Kim Jong-un memperlihatkan dirinya seperti mendorong agar perang benar-benar terjadi," ungkap Dubes Haley.
"Perang adalah sesuatu yang tidak pernah diinginkan AS, dan kami tidak ingin melakukannya saat ini. Tapi, kesabaran negara kami juga ada batasnya," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News