Awal Maret lalu, Indonesia menjadi negara penyelenggara KTT Luar Biasa OKI yang menghasilkan Deklarasi Jakarta. Isi dokumen tersebut akan dibawa dan dijadikan rujukan di Turki.
"KTT reguler ini diadakan setiap tiga tahun sekali. Saya akan hadir pada pertemuan tingkat menteri luar negeri pada 12 sampai 13 April. Saat ini SOM sedang berlangsung," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri RI, Jalan Pejambon, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Ia menambahkan tema KTT OKI kali ini adalah Unity and Solidarity For Justice and Peace. Delegasi Indonesia akan diwakili Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Akan ada dua dokumen yang dihasilkan dari KTT ini, pertama, final communicate dan OIC 2025 Program of Action. OIC 2025 in adalah program kerja untuk 10 tahun ke depan dan mencakup 18 area kerja sama," imbuhnya.
Sementara itu, isu pokok yang akan dibahas di KTT reguler OKI adalah penegasan kembali pentingnya solidaritas negara-negara OKI dalam tantangan baru yang akan dihadapi.
"Lalu menekankan pentingnya OKI sebagai agen pembawa nilai toleransi dan nilai Islam alami. Delegasi Indonesia akan membawa isu pentingnya kerja sama ekonomi dalam KTT OKI," tutup Menlu Retno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News