Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan duka cita mendalamnya kepada para korban bom di bandara terbesar di Turki tersebut.
"Kemanusiaan kembali terkoyak. Duka cita mendalam untuk korban bom bunuh diri di Bandara Ataturk Turki. Dunia bersatu lawan terorisme," tulis Presiden Jokowi di akun Twitter pribadinya, Rabu (29/6/2016).

Hal senada disampaikan Kementerian Luar Negeri RI yang menyampaikan duka cita mendalam dan sangat mengecam kejadian tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menyerukan langkah kerja sama dalam memerangi terorisme menyusul terjadinya serangan mematikan tersebut.
Ban juga sangat mengutuk keras kejadian yang menewaskan 36 orang dan melukai puluhan orang lainnya. Akibat ledakan bom ini, sejumlah penerbangan dari dan ke Turki dihentikan.
"Butuh untuk mengintensifkan upaya regional dan internasional untuk memerangi terorisme, ekstremisme dan kekerasan," kata Ban, seperti dikutip AFP.
Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga mengecam keras serangan bom ini. AS menyatakan dukungannya kepada Turki dalam memerangi kejahatan terorisme.
"Bandara Internasional Ataturk diserang seperti Brussels pada awal tahun ini. Ini adalah saatnya hubungan internasional dari negara-negara bersatu untuk mengikat kita dalam memerangi terorisme," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest dalam sebuah pernyataan.
Ia juga menambahkan bahwa AS tetap setia mendukung Turki yang merupakan mitra AS dan sekutu NATO.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Mark Toner mengatakan serangan tersebut sangat keji dan bertujuan untuk membunuh dan melukai warga sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News