Pesawat yang mampu menipu radar itu, merupakan aset militer terbaru yang dikerahkan oleh AS di wilayah Korsel.
Baik Korsel dan AS menilai peluncuran roket dari Korut pada 7 Februari lalu merupakan uji coba rudal jarak jauh. Kedua sekutu itu menilainya sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Namun Korut bersikeras roket jarak jauh itu bukan sesuatu yang membahayakan. Mereka menegaskan roket itu digunakan untuk mengirim satelit ke orbit. Demikian diberitakan AFP, Rabu (17/2/2016).
Sebelumnya, AS sudah menambahkan kehadiran rudal Patriot di wilayah Korsel. Pengerahan itu dilakukan sebagai respons dari provokasi Korut.
Pada Januari lalu AS menerbangkan pesawat B-52 yang mampu membawa senjata nuklir. AS dan Korsel pun sudah kembali merencanakan latihan perang yang akan dimulai pada Maret.
Latihan militer itu akan berlangsung selama delapan pekan dan melibatkan ribuan pasukan Korsel dan AS. Ini adalah latihan terbesar antara kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News