Seperti dikutip AFP, Senin 17 April 2017, kini ratusan tentara masih mencari korban yang tertimbun penampungan sampah dengan alat berat.
"Sangat sulit sekali manusia bisa bertahan hidup di bawah kondisi yang sangat beracun akibat sampah," ungkap salah satu perwira polisi senior di tempat kejadian.
Tentara sudah mencari korban yang tertimbun sampah setinggi 90 meter sejak Jumat 14 April 2017. Total ada 145 rumah yang berada di wilayah tempat pembuangan akhir sampah tersebut. Sebagian besar dari rumah merupakan gubuk-gubuk yang digunakan warga.
Sekedar informasi, menurut Juru Bicara Rumah Sakit Nasional Kolombo, Pushpa Soysa, dua bocah laki-laki dan dua bocah perempuan turut menjadi korban tewas dalam peristiwa ini.
Soysa menambahkan, total 21 warga dilarikan ke rumah sakit dari lokasi kejadian yang berada di Kolonnawa. Sekitar timbunan sampah yang mencapai 91 meter, menghantam rumah warga di bawahnya.
"Kami tetap siaga, beberapa warga yang dikeluarkan dari timbunan sampah sudah dibawa ke rumah sakit. Lima dari mereka amat menderita karena luka," ujar Soysa.
Sebanyak 625 orang saat ini dibawa ke tempat penampungan sementara di sekolah-sekolah, hingga menemukan tempat tinggal alternatif. Banyak dari warga lain sudah melakukan evakuasi dari rumahnya sebelum bencana terjadi.
"Jumlah korban tewas bisa saja lebih besar, jika sebagian warga tidak meninggalkan rumahnya ke tempat aman," sebut seorang pejabat penanggulangan bencana Sri Lanka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id