medcom.id, Dhaka: Akibat cuaca dan medan yang buruk di lokasi pengungsi Rakhine di Bangladesh, ada hambatan dalam distribusi bantuan.
"Upaya pemasangan tenda hari ini terkendala hujan lebat. Distribusi barang bantuan yang hari ini dapat dilaksanakan hanyalah makanan siap saji dan family kit," ucap Dubes RI untuk Bangladesh, Rina Soemarno, pada Rabu 20 September 2017, melalui keterangan tertulis Kemenlu RI yang diterima Metrotvnews.com, Kamis 21 September 2017.
Rencana pemasangan lima tenda di lokasi pengungsian pun batal dilaksanakan. Lokasi pemasangan tenda adalah di Ukhia, Teknaf, yang merupakan salah satu kamp besar yang menerima pengungsi baru. Ukhia sendiri berada hanya 4 kilometer dari perbatasan dengan Myanmar.
Hujan lebat sejak siang menyebabkan jalanan penuh lumpur, sulit untuk dilewati truk pembawa tenda. Hujan lebat juga mengurangi jarak pandang, sehingga truk-truk tersebut harus berjalan perlahan.
"Sementara truk baru bisa sampai ke lokasi pada pukul 18.00 waktu setempat. Oleh karena itu sudah tidak mungkin memasang tenda tanpa penerangan yang baik," imbuh Dubes Rina.
Pendistribusian bantuan dari Indonesia pada Selasa 19 September dipusatkan di 7 lokasi di Upazila, yang merupakan sub-Distrik Ukhia. Bantuan yang diberikan adalah beras yang sudah dimasak menjadi nasi Kichuri di dapur umum upazila.
"Pendistribusian nasi Kichuri untuk Rabu 20 September telah diperluas mencapai 12 lokasi, yaitu dengan tambahan 5 lokasi di upazila Teknaf," ujar Deputi Komisaris Cox's Bazar, Mahidur Rahman.
Barang yang akhirnya dapat didistribusikan pada hari ini hanyalah makanan siap saji dan kebutuhan rumah tangga yang berisi barang-barang kebersihan pribadi. Pembagian itu pun dilaksanakan dengan penerangan yang terbatas. Adapun pemasangan tenda bantuan Indonesia direncanakan dicoba kembali Kamis 21 September hari ini.
Bantuan langsung ke Rakhine
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno L.P Marsudi menyatakan bahwa bantuan dari masyarakat Indonesia untuk warga di Rakhine, sudah mendapatkan izin masuk ke Myanmar.
Menurut Menlu Retno, bantuan sudah bisa dikirim setelah pemerintah Indonesia, Myanmar dan Palang Merah Internasional membahas mengenai mekanisme pengirimannya.
Lebih dari dua pekan setelah Menlu Retno mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan State Counsellor Aung San Suu Kyi, bantuan kemanusiaan Indonesia bisa dikirimkan. Dalam pertemuan dengan wartawan Indonesia di sela menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menlu Retno mengatakan izin penerbangan dan administrasi lainnya sudah diselesaikan.
"Bantuan kemanusiaan kita untuk ke Myanmar sudah dapat berangkat, karena flight clearence dan macam-macamnya sudah diperoleh dan rencana besok bantuan kemanusiaan Indonesia akan diterbangkan ke Myanmar," ujar Menlu Retno, di New York, Rabu 20 September 2017.
Menlu Retno menyebutkan bantuan kemanusiaan itu akan diterbangkan ke Myanmar melalui Yangoon International Airport dan akan dibawa melalui darat ke Rakhine State.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News