Ledakan di bawah tanah pada akhir pekan kemarin terdeteksi sebagai gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter, yang diikuti beberapa guncangan susulan dengan kekuatan hingga 4,1 SR.
Dilansir laman AFP, Rabu 6 September 2017, situs 38 North yang terafiliasi Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat (AS), menerbitkan gambar satelit yang diambil Senin kemarin. Gambar tersebut menunjukkan adanya perubahan di permukaan Punggye-ri, situs uji coba milik Korut.
Dilaporkan kalau sebagian tanah telah terangkat ke udara, dan longsor kecil terjadi di sungai sekitar lokasi uji coba.
"Gangguan ini akan lebih banyak dan wilayahnya meluas dibanding lima tes nuklir yang dilakukan Korut sebelumnya," tulis laporan Universitas Johns Hopkins.
Menteri Pertahanan Korea Selatan telah memperkirakan hasil dari ledakan di kisaran 50 kiloton. Sementara situs 38 North menyebutnya 100 kiloton.
Jepang juga melakukan penghitungan sendiri, dengan jumlah mencapai 120 kiloton. Angka tersebut setara dengan delapan kali ukuran bom AS yang menghancurkan Hiroshima pada era Perang Dunia II.
Badan keselamatan nuklir Seoul tidak mendeteksi adanya jejak bahan radioaktif dalam uji coba nuklir Korut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News