Total korban tewas dalam musibah tersebut adalah 32 orang, dengan sebelas lainnya mengalami luka-luka.
"Kami masih melakukan operasi pembersihan," kata juru bicara militer Sri Lanka, Roshan Seneviratne, seperti dikutip AFP.
"Angka terakhir korban tewas adalah 32, dan sejumlah orang yang sempat hilang kini sudah dapat kami hitung," sambung dia.
Ratusan petugas gabungan berusaha menggali material sampah untuk mencari korban selamat di Kolonnawa, Colombo. Otoritas Sri Lanka mendeklarasikan area di sekitar lokasi tidak aman untuk perumahan.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe menjanjikan korban selamat perumahan permanen dalam beberapa bulan ke depan. Dia juga berjanji memindahkan tempat pembungan sampah dan merelokasi warga ke tempat yang lebih aman.
Parlemen Sri Lanka telah mengingatkan bahwa solusi jangka panjang dibutuhkan untuk mengatasi masalah sampah di Colombo.
Guyuran hujan lebat sepanjang malam, yang diikuti munculnya sebuah kebakaran, membuat gunungan sampah di Kolonnawa, longsor pada Jumat 14 April 2017.
Setelah tempat pembuangan di Kolonnawa ditutup akibat longsor, sampah terus menumpuk di ibu kota Sri Lanka. Otoritas Colombo berjanji segera menyingkirkan gunungan sampah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id