medcom.id, Manila: Tentara yang memerangi militan Abu Sayyaf di Filipina dilaporkan sudah menewaskan seorang komandan tertinggi kelompok bersenjata yang dituding atas pemenggalan dua warga Kanada dan seorang sandera Jerman.
Kepala staf militer Jenderal Eduardo Ano mengatakan, pasukan menemukan dan mengidentifikasi jasad Moammar Askali, alias Abu Rami, pada lokasi pertempuran di sebuah desa pesisir di Pulau Bohol, Selasa 11 April.
Lima anggota Abu Sayyaf lainnya tewas dalam pertempuran itu, bersama dengan empat tentara dan polisi. Ano katakan, tentara mengambil gambar Askali setelah kematiannya dan menangkap pejuang Abu Sayyaf yang diidentifikasi sebagai seorang komandan muda.
"Ini pukulan besar bagi Abu Sayyaf," kata Ano kepada kantor berita Associated Press. "Jika mereka memiliki rencana lebih lanjut untuk menculik orang yang tidak bersalah di suatu tempat, mereka kini harus berpikir dua kali," lanjutnya, seperti disitir Al Jazeera, Rabu 12 April 2017.
Dia mengatakan, Askali memimpin beberapa militan, yang berlayar dengan perahu cepat dari tempat persembunyian mereka dalam hutan di provinsi Sulu selatan ke Bohol, dalam misi penculikan lain di wilayah yang populer dengan resor, pantai, dan satwa liar.
Pertempuran senjata sporadis antara pejuang Abu Sayyaf yang tersisa dan pasukan pemerintah terus berlangsung, Rabu, kata para pejabat militer.
Setidaknya 10 orang sudah tewas sejak Selasa dalam pertempuran di Bohol, jauh dari markas kelompok itu di hutan selatan. Para pejabat militer berkata, sedikitnya enam pejuang, tiga tentara, dan seorang polisi tewas dalam baku tembak yang berlangsung di sebuah desa di kota pesisir Inabanga.
Bohol -- sebuah provinsi kepulauan -- terletak di dekat provinsi Cebu, gerbang komersial dan pariwisata Filipina. Kepala polisi nasional Ronald dela Rosa berkata, tentara dan polisi menyerbu militan bersenjata, Selasa pagi, di Inabanga, di mana mereka telah mendarat di atas tiga kapal.
Ini upaya kali pertama Abu Sayyaf -- yang terkenal dengan aksi penculikan minta tebusan -- jauh di jantung Filipina tengah, keluar dari sarang mereka di hutan belantara sekitar kawasan beberapa provinsi selatan Sulu dan Basilan.
Bohol, yang populer dengan turis, terletak sekitar 640km di tenggara Manila, dan sekitar satu jam perjalanan dengan perahu dari provinsi Cebu, melintasi Selat Cebu yang ramai. Para pejuang Abu Sayyaf telah menyeberangi perbatasan laut Malaysia, naik kepala cepat, dan menculik puluhan wisatawan asing, sejak beberapa tahun lalu.
Pada 2001, mereka berlayar jauh ke provinsi Palawan barat, di sana menyekap 20 sandera dari sebuah resor.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte sudah memerintahkan tentara menghancurkan kelompok militan di Sulu dan di provinsi kepulauan terpencil. Duterte mengancam untuk memberlakukan darurat militer di selatan negara itu jika ancaman yang ditimbulkan oleh Abu Sayyaf dan kelompok lain yang terkait Islamic State (ISIS) lepas kendali.
Abu Sayyaf masih menahan setidaknya 29 tawanan di hutan Sulu, banyak dari mereka merupakan awak kapal tunda asing dan kapal kargo yang dirompak di perbatasan laut selatan antara Filipina, Malaysia, dan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News