Xi menyebut semua orang boleh bergabung ke Jalur Sutra terbaru ini, yang disebutnya akan menjadi rute bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Tiongkok telah menggembar-gemborkan apa yang disebutnya dengan istilah resmi Inisiatif Satu Sabuk dan Satu Jalur (Belt and Road initiative) sebagai jalan baru untuk meningkatkan perkembangan sejak pertama kali diumumkan Xi pada 2013.
Inisiatif Tiongkok ini bertujuan memperluas jaringan antara Asia, Afrika, dan Eropa.
"Kita harus membangun sebuah panggung kerja sama dan mengembangkan ekonomi dunia yang terbuka," kata Xi di pembukaan KTT Jalur Sutra di Beijing, Minggu 14 Mei 2017.
(3).jpg)
"Kita juga harus bersama-sama menciptakan sebuah lingkungan yang dapat memfasilitasi keterbukaan dan perkembangan, membangun sistem perdagangan internasional yang adil dan transparan serta membuat aturan-aturan investasi," tambah dia, seperti dilansir Reuters.
Pemimpin dari 29 negara, termasuk Indonesia, menghadiri KTT Jalur Sutra yang digelar pada 14-15 Mei 2017.
Sejumlah diplomat Barat mengekspresikan kegelisahannya, baik terhadap KTT Jalur Sutra maupun Inisiatif Satu Sabuk dan Satu Jalur, yang dinilai sebagai suatu percobaan dalam mendorong pengaruh Tiongkok ke level global.
Tiongkok merespons kegelisahan tersebut, dan mengatakan bahwa skema ini terbuka bagi semua orang, menjunjung prinsip win-win dan hanya bertujuan mendorong kesejahteraan global.
(2).jpg)
"Apa yang kita semua harapkan adalah keluarga besar yang hidup berdampingan secara harmonis," ungkap Xi, yang menegaskan skema ini tidak akan berujung pada manuver geopolitik.
"Yang kita semua harapkan adalah model baru untuk kerja sama win-win," sambung dia.
Sejumlah sekutu dan mitra utama Tiongkok hadir dalam forum ini, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, PM Kamboja Hun Sen dan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.
Beberapa petinggi Eropa juga hadir, termasuk PM Spanyol, Italia, Yunani dan Hongaria.
(8).jpg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News