Pengusaha keturunan Jepang, Reno Barack, mengatakan suksesi kekaisaran Jepang kali ini sangat spesial. Naruhito menjadi orang nomor satu di Jepang setelah sang ayah, Akihito, menyerahkan langsung takhta tersebut.
"Saya rasa sangat looking forward untuk memimpin, karena beliau (Naruhito) dididik dengan pendidikan berbeda dengan kaisar lain, sekolah di luar negeri, ada darah 'comener'," kata Reino di Studio Metro TV, jakarta, Rabu, 1 Mei 2019.
Menurut Reino, Naruhito telah disiapkan sebagai penerus Kaisar Jepang karena bisa menghadapi tantangan global di masa mendatang. Naruhito merupakan satu satunya Kaisar Jepang yang menjalani pendidikan di perguruan tinggi.
Bergelar Pangeran Hiro, Naruhito dijadikan sebagai putra mahkota pada 23 Februari 1991. Dia bergelar sarjana dan gelar master sejarah dari Universitas Gakushuin pada 1982 dan 1988.
Pasangan Owada Masako ini juga mengenyam pendidikan di Universitas Oxford, Inggris pada 1983-1985.
"Kaisar Akihito bijaksana saat memutuskan anaknya harus ada jiwa comener karena harus menjadi people emperor," ujarnya.
Jepang kini memasuki era Raiwa atau harmoni yang indah di bawah Kaisar Naruhito. Kiprah dan nilai perdamaian yang dilakukan Negeri Sakura masa kekaisaran sebelumnya perlu dilanjutkan.
"Kaisar Akihito punya kewajiban beban poisitif sebagai official research ke beberapa negara terutama Tiongkok dan Eropa, hubungan bilateral negara ini cukup terbilang baik," tuturnya.
Naruhito adalah kaisar ke-126 Jepang yang merupakan pengganti sang ayah, Akihito. Dalam seremoni naik takhta, Naruhito menerima Harta Karun Kekaisaran atau Regalia berupa sebilah pedang dan sebuah permata suci.
Stempel kekaisaran juga diberikan dalam seremoni ini. Cermin suci atau Yata no Kagami yang juga bagian dari Regalia tidak ada dalam seremoni ini.
Penyerahan Regalia dilakukan di Matsu-no-Ma, sebuah ruangan di Istana Kekaisaran. Penyerahan Regalia hanya disaksikan pria dari anggota keluarga kekaisaran Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News