"Saya mengundurkan diri sebagai ketua DPP. Upaya kami tidak cukup dan kami mengecewakan semua pendukung kami," kata Tsai, dikutip dari Channel News Asia, Minggu 25 November 2018.
DPP kalah telak untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir di Kota Kaohsiung. DPP juga kalah di Kota Taichung. Kedua kota tersebut kini dikuasai oleh partai oposisi yang bersahabat dengan Tiongkok, Kuomintang.
Sementara itu, DPP masih bertahan di dua kota lainnya yaitu Tainan Selatan dan Taoyuan utara.
Baca: Taiwan Gelar 10 Referendum, Termasuk Soal LGBT
DPP adalah partai pro-kemerdekaan dari Tiongkok dan partai berkuasa di Taiwan. Dari total 13 kota dan kabupaten, DPP kalah di tujuh wilayah.
Tsai mengatakan, DPP akan mengevaluasi diri atas kekalahan ini. Ia bersumpah akan terus menekan agar reformasi, kebebasan dan demokrasi terus dilakukan serta melindungi kedaulatan negara dari Tiongkok.
Pemilu lokal diselenggarakan 1,5 tahun menjelang diselenggarakannya pemilu presiden Taiwan. Pemilu sela ini juga ujian bagi pemerintahan Tsai menyusul upayanya untuk melakukan reformasi.
Dalam pemilu lokal kali ini, Taiwan juga menyelenggarakan referendum untuk memutuskan perizinan status pernikahan sesama jenis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News