Polisi mengatakan, pelaku yang berusia 51 tahun ini, menjemput seorang perempuan berusia 20 tahun dari sebuah rumah di pinggiran kota Perth selatan, pada pukul 11.15 WIB, Sabtu 27 Juni 2015 lalu.
Sopir itu diduga melakukan tindakan tak senonoh terhadap perempuan itu selama perjalanan. Ia didakwa dengan penyerangan yang melanggar hukum dan tindakan tak senonoh menyusul penyelidikan yang dilakukan oleh detektif dari Tim Kekerasan Seksual kepolisan setempat.
Sang sopir akan muncul di Pengadilan Negeri Perth pada 30 Juli. Polisi telah memperingatkan manajemen Uber dan Departemen Perhubungan mengenai kasus ini.
"Kami bersimpati atas kejadian yang dialami korban dan keluarganya. Kebijakan kami adalah untuk segera memberhentikan sang sopir dari perusahaan menyusul tuduhan tersebut, yang telah kami lakukan," sebut pernyataan pihak Uber, seperti dikutip ABC Australia Plus, Sabtu (25/7/2015).
"Kami akan terus membantu pemerintah dalam segala upaya yang kami bisa," imbuh pihak Uber.
Pihak Uber menambahkan, pihaknya telah berhubungan dengan korban dan keluarganya, dan telah bekerja sama dengan polisi.
Sopir itu adalah pengemudi sewaan terakreditasi yang telah menjalani pemeriksaan sejarah mengemudi dan tindakan kriminal oleh Dephub setempat.
Dephub Perth merilis sebuah pernyataan singkat yang mengatakan, pihaknya telah membantu polisi Australia Barat dalam penyelidikan kasus ini.
"Demi keselamatan publik, Dephub telah menangguhkan SIM sang sopir untuk mengoperasikan dan menyewakan kendaraan. Karena masalah ini sedang ditangani pengadilan, Dephub tak bisa membuat komentar lebih lanjut," tulis pernyataan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id