"Indonesia sangat mendukung perbaikan Rakhine. Selain itu, pemerintahnya juga mendukung organisasi-organisasi yang berusaha membantu Rohingya," kata Sutter, ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 8 Mei 2018.
Menurutnya, banyak ahli dari Indonesia dan juga ASEAN untuk diajak berunding dan berdiskusi oleh ICRC mengenai penyaluran bantuan ke perbatasan Myanmar-Bangladesh.
"Maka dari itu, ICRC sangat ingin bekerja sama dengan Indonesia tak hanya soal Rakhine, melainkan di Afghanistan, Suriah dan negara-negara konflik yang menyebabkan warganya terdampak," tutur dia.
ICRC sudah berjasa dalam menyalurkan bantuan kepada warga sipil yang terdampak akibat konflik dan bencana alam, lebih dari 100 tahun. ICRC pun yakin bisa terus membangun kerja sama dengan sejumlah organisasi dari Indonesia.
Kendati demikian, ICRC tak ikut campur dalam proses perundingan Myanmar dan Bangladesh, terlebih di persoalan politiknya. Namun, mereka memang bernegosiasi soal akses kemanusiaan yang diperlukan.
Maka dari itu, ICRC tetap berunding dengan para politikus dari kedua negara untuk akses kemanusiaan guna menyalurkan bantuan yang diperlukan pengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News