Sejak Diamond Princess berlabuh di Yokohama pada 4 Februari, Jepang terus mendapat gelombang kritik. Jepang dinilai kurang dapat menekan angka penyebaran, karena kasus korona di Diamond Princess yang mengangkut lebih dari 3.700 orang terus bermunculan hampir setiap hari.
Karantina Diamond Princess selama 14 hari dijadwalkan berakhir Rabu besok, 19 Februari 2020.
"Kami telah memeriksa semua orang (di dalam kapal)," kata Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato kepada awak media, dikutip dari laman AFP.
"Sejumlah hasil pemeriksaan telah keluar. Bagi mereka yang hasilnya negatif (korona), persiapan pelepasan akan dimulai pada tanggal 19 besok," lanjutnya. Kato menambahkan, proses pelepasan penumpang dari Diamond Princess diperkirakan berlangsung antara dua hingga tiga hari.
Tidak semua orang akan meninggalkan Diamond Princess pada Rabu besok. Mereka yang pernah melakukan kontak langsung dengan seorang pasien positif korona di Diamond Princess akan kembali dikarantina, dengan titik awal di tanggal kontak tersebut terjadi.
Para kru juga belum akan meninggalkan Diamond Princess, karena mereka masih harus mengawasi jalannya karantina lanjutan. Terdapat 78 kru warga negara Indonesia (WNI) di Diamond Princess, yang disebut KBRI Tokyo berada dalam kondisi sehat.
Sejauh ini, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Hong Kong, dan Korea Selatan mengaku akan mengevakuasi warga mereka dari Diamond Princess. AS telah mengevakuasi ratusan warganya dari Diamond Princess pada Senin kemarin, dan belasan di antaranya dinyatakan positif korona.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mencatat jumlah korban tewas virus korona mencapai 1.863 orang per Selasa ini. Sementara total infeksi korona di seantero negeri melampaui 72.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News