Ratusan warga berunjuk rasa atas kematian jurnalis Kenji Goto di depan rumah PM Jepang Shinzo Abe di Tokyo, Minggu (1/2/2015) - AFP / KAZUHIRO NOGI
Ratusan warga berunjuk rasa atas kematian jurnalis Kenji Goto di depan rumah PM Jepang Shinzo Abe di Tokyo, Minggu (1/2/2015) - AFP / KAZUHIRO NOGI

Warga Jepang Berduka untuk Kenji Goto

Willy Haryono • 02 Februari 2015 11:40
medcom.id, Tokyo: Jepang berduka. Salah satu warga Jepang, Kenji Goto, tewas mengenaskan di tangan kelompok militan Islamic State (ISIS). Goto dibunuh karena tuntutan ISIS untuk kebebasan Sajida al-Rishawi, terpidana mati kasus bom bunuh diri di Yordania, tidak dipenuhi.
 
Setelah kabar kematian Goto keluar, ratusan warga berunjuk rasa di depan rumah Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo, Jepang. Mereka kesal karena menilai Abe dan pemerintah kurang maksimal dalam usaha menyelamatkan Goto.
 
Jurnalis foto Naomi Toyoda, yang bekerja bersama Goto di Yordania pada 1996, larut dalam duka. Ia berusaha menyelamatkan temannya saat krisis penyanderaan dimulai pada 20 Januari.

"Saya meminta maaf saya tidak dapat menyelamatkannya," ujar Toyoda, seperti dikutip japantimes.co.jp, Minggu (1/2/2015).
 
Toyoda, yang merilis surat permohonan pembebasan Kenji dalam Bahasa Inggris, Arab dan Jepang, mengaku kesal pada ISIS dan juga pemerintah Jepang.
 
"Apa yang sudah dilakukan pemerintah hingga saat ini? Apakah mereka dapat bersumpah telah melakukan yang terbaik untuk bernegosiasi (dengan ISIS)? Apakah mereka bersungguh-sungguh saat menyatakan akan menyelamatkan dia? Saya marah dan kecewa," ungkap dia.
 
Dalam video yang dirilis pagi kemarin, (waktu Jepang), tidak disebutkan apakan pilot Yordania yang juga menjadi sandera masih hidup atau sudah tewas. Militan di video terbaru itu diduga kuat sebagai orang yang sama dengan logat kental Inggris, yakni 'Jihadi John.'
 
Militan ISIS mengatakan kematian Goto diakibatkan keputusan "gegabah" pemerintah Jepang, dan menyatakannya sebagai penanda dimulainya "mimpi buruk Jepang."
 
Video berdurasi singkat itu berakhir dengan sosok jasad berbaju oranye tanpa kepala, yang diklaim ISIS sebagai Goto. Rekan Goto, Haruna Yukawa, sudah terlebih dahulu dipenggal ISIS karena Jepang tidak bersedia membayar uang tebusan USD200 juta atau Rp2,5 triliun.
 
ISIS sebelumnya memberikan tenggat waktu 24 jam untuk membebaskan Sajida al-Rishawi, pelaku bom bunuh diri di Yordania. Sebagai gantinya, Goto dan pilot Yordania Muath al-Kesasbeh akan dibebaskan.
 
Tenggat waktu telah berakhir Kamis kemarin, dan negosiasi Jepang dan Yordania dengan ISIS tersendat tanpa kemajuan berarti.
 
PM Jepang Shinzo Abe terlihat berkaca-kaca saat merespon kematian Goto. Ibunda Goto, Junko Ishido, menangis dan mengaku tak dapat mencari kata-kata yang dapat mengekspresikan perasaannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan