Setelah berlayar melewati selatan Taiwan, kapal induk Liaoning dan lima kapal perang Tiongkok bergerak melalui Kepulauan Dongsha di Laut China Selatan. Perairan Taiwan tersebut juga diklaim sebagai milik Tiongkok.
Tiongkok menegaskan pelayaran tersebut adalah latihan militer yang sesuai dengan aturan kebebasan bernavigasi. Taiwan melihatnya sebagai aksi unjuk kekuatan, seiring meningkatnya ketegangan antar kedua negara.
Menteri Pertahanan Taiwan Feng Shih-kuan mengatakan ancaman serangan dari musuh semakin meningkat dalam setiap harinya.
"Saya ingin ada latihan ketat. Kita melatih para prajurit sehingga mereka tidak hanya selamat dalam peperangan, tapi juga mampu menghancurkan musuh dan menyelesaikan misi," tegas Feng kepada para jenderal, tanpa menyebutkan nama Tiongkok.
"Ancaman dari musuh kita semakin meningkat. Kita perlu meningkatkan kewaspadaan tempur setiap saat. Ini adalah harapan besar saya kepada kalian semua," sambung dia, seperti dilansir AFP, Selasa (27/12/2016).

Kapal induk Tiongkok Liaoning. (Foto: Xinhua)
Feng mengonfirmasi Taiwan telah mengirim pesawat pengintai RF-16 untuk memonitor kapal perang Tiongkok di Laut China Selatan. Ia mengestimasi Liaoning iba di sebuah pangkalan militer Tiongkok di provinsi Hainan pada pagi tadi.
Hubungan Taiwan dan Tiongkok memburuk sejak terpilihnya Tsai Ing-wen sebagai presiden. Ketegangan semakin meningkat setelah presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Tsai bercakap-cakap di telepon.
Selama ini, Beijing menganggap Taipei sebagai salah satu provinsinya, bukan sebuah negara, berdasarkan kebijakan Satu Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News