Kapal Diamond Princess masih bersandar di pelabuhan Yokohama, Jepang, 18 Februari 2020. (Foto: AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Kapal Diamond Princess masih bersandar di pelabuhan Yokohama, Jepang, 18 Februari 2020. (Foto: AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

Ratusan Penumpang Bersiap Tinggalkan Diamond Princess

Willy Haryono • 19 Februari 2020 07:06
Yokohama: Ratusan penumpang Diamond Princess yang telah bertahan selama 14 hari masa karantina bersiap meninggalkan kapal pesiar tersebut pada hari ini, Rabu 19 Februari 2020. Namun, mereka baru boleh keluar jika terbukti negatif dalam hasil tes virus korona COVID-19.
 
Total kasus virus korona di Diamond Princess telah mencapai sedikitnya 542, sejak kapal tersebut berlabuh di Yokohama sejak 4 Februari. Tingginya angka infeksi telah memicu gelombang kritik terhadap Pemerintah Jepang, yang dinilai kurang siap dalam menangani masa karantina.
 
"Jika Anda dan rekan satu kamar Anda terbukti negatif serta tidak mengalami demam atau gejala penyakit pernapasan lainnya, maka bersiaplah untuk turun (dari kapal)," ujar pernyataan tertulis otoritas Jepang kepada semua penumpang.

Tidak semua penumpang -- bahkan yang negatif sekalipun -- dapat meninggalkan Diamond Princess hari ini. Otoritas Jepang mengatakan proses pelepasan penumpang diestimasi memakan waktu antara dua hingga tiga hari.
 
"Kami masih harus menanti hasil tes. Jadi, kami masih belum dapat merayakan apa-apa," kata salah satu penumpang, Matt Smith, kepada kantor berita AFP. "Kami semua di sini merasa cemas," lanjutnya.
 
David Abel, seorang penumpang dari Inggris, membenarkan pernyataan Smith. Ia merasa semua penumpang Diamond Princess merasa gusar, bertanya-tanya apakah mereka bisa meninggalkan kapal hari ini.
 
"Tidak hanya saya, semua penumpang juga merasa demikian. Kami sudah lelah secara mental," ucap Abel.
 
Selang beberapa saat kemudian, Abdel mengatakan bahwa ia dan istrinya dinyatakan positif terjangkit virus korona COVID-19.
 
Berdasarkan keterangan terbaru Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, angka kematian akibat virus korona COVID-19 melompat melampaui 2.000. Sementara untuk total kasusnya di seantero Tiongkok telah melewati 74 ribu. Sementara untuk pasien yang telah dinyatakan sembuh, angkanya mencapai 14.352.
 
Virus korona COVID-19 pertama kali muncul di provinsi Hubei, Tiongkok, pada Desember 2019. Virus ini telah bermunculan di puluhan negara, dengan lima kematian di luar daratan utama Tiongkok, yakni di Filipina, Hong Kong, Jepang, Prancis dan Taiwan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan