Taipei Grand Mosque menjadi satu-satunya masjid yang berdiri di ibu kota Taiwan, Taipei (Foto: Media Indonesia).
Taipei Grand Mosque menjadi satu-satunya masjid yang berdiri di ibu kota Taiwan, Taipei (Foto: Media Indonesia).

Diaspora di Taiwan Berperan Penting untuk Informasikan Makanan Halal

Sonya Michaella • 19 September 2017 15:54
medcom.id, Jakarta: Pengembangan wisata dan makanan halal di negara non-Muslim semakin meningkat, misalnya saja di Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan. Di Taiwan, kini sudah banyak restoran yang menyajikan makanan halal, meski harganya tak murah.
 
"Di Taiwan sudah ada sertifikasinya untuk makanan halal. Jadi Muslim yang wisata atau sekolah di sana tidak perlu bingung untuk makan sehari-hari. Bahan makanan juga semakin mudah ditemukan," kata peneliti bidang Asia dari LIPI, Rita Prawesti, ketika ditemui di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa 19 September 2017.
 
"Makanan halal di Taiwan enggak cuma makanan Indonesia. Misalnya makanan Amerika, misalnya burger, juga beberapa sudah ada yang menyajikan menu halal," ujar dia.
 
Menurut data yang dipaparkan Rita, saat ini sudah ada sekitar 30 restoran halal di Taiwan, 20 restoran ramah Muslim (restoran non-halal tetapi menyajikan makanan halal untuk Muslim), dan 30 hotel ramah Muslim (terdapat kiblat di setiap kamar).
 
"Hal yang seperti ini yang kurang dipahami oleh masyarakat kita. Dipikir Taiwan tidak ada makanan halal dan tidak ada mushola atau masjid. Padahal ada masjid besar di pusat kota Taipei," tutur dia.
 
Rita mengungkapkan, untuk mempromosikan wisata dua belah negara, Diaspora Indonesia-lah yang berperan sangat penting di sini. Melalui diaspora, hubungan antar dua negara bisa terus meningkat.
 
"Kita bisa memanfaatkan Diaspora Indonesia di Taiwan. Mereka bisa mempromosikan seperti apa Taiwan dan juga sebaliknya. Mereka harus dibekali informasi wisata menarik di Indonesia," ucap Rita.
 
Ia menambahkan, ide wisata dan makanan halal di Taiwan sebenarnya sudah ada sejak 2009 silam. Namun, implementasinya sendiri baru dilaksanakan tahun lalu, tepatnya 2016.
 
"Mereka juga berusaha untuk membuat turis Muslim nyaman datang ke Taiwan tanpa harus ragu ibadahnya akan terganggu dengan membeli makanan dan tidur di hotel," pungkasnya.
 
Rita merasa bersyukur pernah tinggal di Taiwan yang ramah dengan pendatang dan juga murid yang beragama Muslim. Ia juga mengajak para pelajar Indonesia, terutama yang Muslim, agar tak ragu melanjutkan studi di negara non-Muslim.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan