Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada Raja Belgia atas serangan bom di Brussels, beberapa waktu lalu. Serangan itu telah menelan banyak korban, termasuk dua orang WNI yang mengalami luka sangat berat.
"Indonesia mengecam keras serangan tersebut," ucap Presiden Jokowi seraya mengingatkan pentingnya kerja sama terorisme dalam melawan aksi terorisme harus diperkuat, seperti dikutip dari situs Setkab, Kamis (21/4/2016).
Raja Belgia Philippe dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi pada proses demokrasi dan toleransi yang dikembangkan di Indonesia. Terkait dengan hal itu, Presiden menjelaskan mengenai kehidupan kebhinnekaan di Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan agama.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia siap melakukan kerja sama dengan Belgia terkait dialog antar agama, pertukaran pemuda dan tokoh agama.
Menurut Presiden, Indonesia juga sangat aktif dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan moderasi. "Saya harap, kita bersama dapat menjadi pemimpin-pemimpin dunia yang dapat menyebarluaskan toleransi dan perdamaian, termasuk dengan memanfaatkan teknologi informasi," kata Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan itu, Raja Belgia mengundang Presiden Jokowi untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Belgia pada 2017. Undangan tersebut langsung ditanggapi secara positif oleh Presiden Jokowi.
Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu adalah Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menlu Retno L.P. Marsudi, Mendag Thomas Lembong, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News