Ratusan aktivis pro demokrasi pun geram. Mereka turun ke jalan pada malam hari dan meneriakkan slogan protes, menuding pemerintah Tiongkok telah mengingkari janji membiarkan Hong Kong memilih sendiri pemimpinnya.
Li Fei, Deputi Sekretaris Jenderal Komite Nasional Kongres Rakyat Tiongkok, berusaha menjelaskan alasan mengapa reformasi pemilu Hong Kong dibatasi. Pernyataan Li diabaikan, dan demonstran terus meneriakkan berbagai slogan.
Pemerintah Tiongkok berdalih jika Hong Kong diizinkan memilih sendiri pemimpinnya, maka rentan memicu terjadinya kekacauan sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id