Nguyen Phu Trong, 75, menghilang dari mata publik setelah jatuh sakit pada 14 April. Spekulasi mengenai kesehatannya semakin menguat pada Jumat 3 Mei 2019, usai Trong tidak hadir dalam pemakaman mantan presiden Le Duc Anh.
Media nasional Vietnam tidak memberitakan mengenai mengapa Trong, yang dijadwalkan hadir dalam upacara pemakaman Anh, tidak hadir.
Seorang juru bicara pemerintah Vietnam mengatakan sebelum acara pemakaman bahwa kesehatan Presiden Trong terganggu "tingginya intensitas kerja serta cuaca." Ia menambahkan bahwa sang presiden akan muncul dan kembali bekerja dalam waktu dekat.
Giang Nguyen, editor berita BBC cabang Vietnam, mengatakan bahwa kerahasiaan mengenai kesehatan para pejabat pemerintah adalah cara menggambarkan Vietnam sebagai sebuah negara stabil di bawah satu partai.
"November lalu, Vietnam meloloskan sebuah aturan untuk merahasiakan kesehatan para petinggi partai dan pejabat negara sebagai 'rahasia negara,' sebagai upaya untuk melindungi mereka semua dari rumor tak betanggung jawab," ungkap Giang Nguyen.
"Aturan ini, meski belum disahkan, sudah membuat para jurnalis sangat berhati-hati saat melaporkan dugaan penyakit yang diderita Presiden Nguyen Phu Trong," sambung dia.
Meski sudah cukup tua dan memiliki citra sebagai seorang konservatif, Presiden Trong populer di tengah masyarakat berkata kampanye anti-korupsi yang berujung pada penangkapan sejumlah mantan menteri dan petinggi kepolisian Vietnam.
Februari lalu, Presiden Trong telah bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan juga Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam Konferensi Tinggi Tinggi di Hanoi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News