Operasi Militer Israel di Gaza
Operasi Militer Israel di Gaza

Tiongkok Desak AS untuk Hentikan Operasi Militer Israel di Gaza

Riza Aslam Khaeron • 14 Agustus 2024 17:14

New York: Tiongkok mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan agresi militer Israel di Gaza pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
 
“Kami berharap AS akan mengambil tindakan yang tulus dan bertanggung jawab untuk mendorong Israel agar menghentikan operasi militer mereka di Gaza secepat mungkin dan berhenti membunuh warga sipil” Ujar Duta Tiongkok Fu Cong di Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu,13 Agustus 2024, dilansir dari laman misi resmi misi Tiongkok di PBB.
 
Fu menilai bahwa posisi AS sebagai pemasok senjata terbesar di dunia memberikan pengaruh yang cukup besar untuk membujuk Israel. Fu juga menyatakan bahwa militer Israel telah melakukan beberapa kejahatan perang, dengan menyebut bahwa jutaan warga Gaza telah kehilangan rumah mereka dan kemudian tewas secara tragis.

"Serangan udara Israel di Sekolah Tabin di Gaza minggu lalu telah membunuh 100 warga sipil. Tiongkok sangat mengecam serangan tersebut," ucap Fu, merujuk pada serangan Israel yang terjadi pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
 

Baca: DK PBB Kutuk Pembunuhan Haniyeh, AS-Inggris Salahkan Iran


 
Fu juga meminta agar dilakukan penyelidikan terhadap kasus pelecehan yang dilakukan oleh tentara-tentara Israel terhadap tahanan-tahanan warga Palestina di Tepi Barat. Fu juga menyebut isu-isu kesehatan yang terjadi di Gaza seperti isu kelaparan dan penyakit.
 
“Tiongkok mendesak untuk memenuhi tanggung jawab humanitarian dengan membuka semua perbatasan dan memberikan akses yang cepat dan aman untuk bantuan humanitarian” kata  Fu.
 
AS sebelumnya, menanggapi serangan di Al-Tabin dengan mengatakan bahwa mereka “sangat prihatin” terhadap serangan hari Sabtu yang membunuh 100 orang dan mengkritik Israel agar memberikan upaya untuk mengurangi korban warga sipil, melansir dari laman Gedung Putih.
 
Namun, AS juga memberikan beberapa kecaman terhadap Hamas terkait serangan tersebut dan mendukung pernyataan Israel yang menyatakan sekolah tersebut merupakan markas Hamas.
 
“Hamas terus memiliki rekam jejak menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia” Ujar Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel di Washington, Selasa (13/8), dilansir dari Antara.
 
Melansir Al-jazeera, ketika berita ini disusun, 39,965 orang telah tewas dalam perang Israel-Hamas yang dimulai sejak bulan Oktober 2023.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan