Analis keamanan dari kantor media CNN, Bob Baer, menilai serangan ini mirip seperti yang biasa dilancarkan kelompok militan Islamic State (ISIS).
"Bagi saya ini seperti (serangan teror di) Paris," kata Baer, merujuk ke aksi teror di Paris pada 13 November 2015 yang menelan 130 korban jiwa.
Baer menilai banyak militan asing, termasuk dari Indonesia, yang mendapat pengalaman perang bersama ISIS di Irak dan Suriah. "Banyak dari mereka yang mahir menggunakan senjata api serta bahan peledak," tutur Baer.
Christian Hubel, seorang saksi, mengatakan kepada CNN ia dan rekan-rekannya mendengar lima hingga enam ledakan di kawasan Sarinah. Kantor tempatnya bekerja kemudian ditutup rapat. "Banyak polisi, mobil ambulans terparkir di sana (Jalan Thamrin)," ujar Hubel.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan ada indikasi serangan ini terkait ISIS. "Sebelumnya ada warning. Di Indonesia, akan terjadi konser dan menjadi sorotan. Dari ISIS," kata Anton di sekitar lokasi kejadian.
Polda Metro Jaya melaporkan tujuh orang tewas dalam rentetan teror ini, yang terdiri dari lima terduga teroris dan dua warga sipil. Dari lima terduga teroris, dua meledakkan diri dan tiga lainnya ditembak polisi. Sementara korban luka dari polisi dan warga sipil berjumlah 17. Total semua korban, termasuk pelaku, mencapai 24 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News