Jenazah kelima pendaki itu dan empat jasad pemandu lokal telah berhasil dievakuasi petugas dari lokasi terpencil di Dhaulgiri pada Minggu kemarin. Keluarga dan sahabat menangis saat melihat lima peti jenazah yang diturunkan dari pesawat di Bandara Incheon.
"Semua pendaki bersedih, mengenang kembali memori indah bersama para korban," ucap Lee In-jung, Kepala Serikat Asosiasi Alpine Asia, kepada awak media.
"Kami yang masih hidup tidak dapat berbicara dengan orang yang sudah meninggal," lanjut dia sembari meneteskan air mata, seperti dinukil dari kantor berita Channel News Asia.
Pemakaman gabungan kelimanya dijadwalkan berlangsung di Korsel pada Jumat mendatang.
Lima pendaki itu adalah bagian dari sembilan korban tewas insiden di Gunung Gurja. Kesembilan pendaki itu dilaporkan tewas akibat terkena badai dahsyat saat sedang melakukan ekspedisi.
Sejumlah pakar pendakian mempertanyakan bagaimana tim ekspredisi yang sudah berpengalaman seperti itu dapat terkena imbas parah dari badai. Tim ekspedisi dipimpin pendaki veteran asal Korsel, Kim Chang-ho. Kim adalah pendaki yang pernah menaiki 14 gunung tertinggi di dunia tanpa bantuan tabung oksigen.
Baca: Jasad Sembilan Pendaki Ditemukan di Gunung Nepal
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News