Pertemuan ini rencananya akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Sebanyak 18 negara dijadwalkan hadir, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Tiongkok, Korea Selafan, Rusia, Selandia Baru dan 10 anggota ASEAN.
"Meningkatkan kerja sama dan trust building di kawasan Samudera Pasifik serta kerja sama menguntungkan berdasarkan prinsip keterbukaan dan hormat pada hukum internasional adalah tujuan forum informal ini," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya, di Jakarta, Senin 18 Maret 2019.
Forum informal ini juga akan dihadiri sejumlah menteri luar negeri negara terkait yaitu Menteri Luar Negeri Australia, Menlu Selandia Baru, Menlu Brunei Darussalam dan tentu Menlu RI Retno Marsudi.
"Ini adalah upaya dan kontribusi konkret Indonesia untuk menguatkan mekanisme dialog dalam kerangka ASEAN serta kerja sama mendalam dan inklusif di kawasan," ujar dia.
Senada dengan Desra, Kepala BPPK Kemenlu RI Siswo Pramono juga mengatakan bahwa forum ini salah satu proses untuk mendorong confidence building.
"Banyak konsep yang berkembang soal Indo Pasifik. India punya, Jepang punya, Tiongkok punya. Korsel juga. Jadi dinamis dan berubah," ujar Siswo.
Namun, dengan forum informal ini, 18 negara dalam lingkungan East Asian Summit ini akan duduk dan berdiskusi soal konsep Indo Pasifik.
"Sesuai dengan semangat Indonesia dan ASEAN, kita ingin membuat forum dinamis yang informal dan masing-masing negara bisa menjelaskan konsep masing-masing bukan untuk bertanding dan tugas Indonesia serta ASEAN untuk menyinergikan konsep tersebut," ungkapnya lagi.
Baca: Thailand Dukung Konsep Indo-Pasifik Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News