"Kita bangsa Asia Afrika mendesak reformasi PBB. Agar berfungsi secara maksimal menjadi badan dunia yang mengutamakan keadilan bagi kita semua," kata Jokowi di Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (22/4/2015).
Imbauan itu menyusul ketidakberdayaan PBB dalam memperkuat peran sentralnya untuk menghapus kesenjangan di belahan Dunia Timur dan Barat.
"Ditengah negara-negara kaya, terdapat 1,2 miliar jiwa tidak berdaya. Perjuangan kita belum selesai. Dunia yang kita warisi masih sarat dengan ketidakadilan dan ketidakseimbangan global makin terlihat ketika PBB tidak berjaya," ujarnya.
Menurutnya, persoalan ekonomi dunia tidak bisa diselesaikan hanya dengan IMF atau ADB. Perlu membangun tatanan ekonomi baru di kawasan Asia Afrika. "Pandangan soal ekomomi bisa diselesaikan IMF atau ADB adalah pandangan usang yang perlu di buang," katanya.
Setidaknya 100 wakil negara peserta dan 19 organisasi internasional mengikuti KAA selama empat hari dari 19-24 April 2015. Selain Jakarta, rangkaian acara KAA akan ada yang berlangsung di Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News