Nurul Izzah ditangkap polisi atas tuduhan fitnah dan penghasutan, setelah dirinya mengkritik proses peradilan terhadap ayahnya dalam sebuah pidato di hadapan parlemen Malaysia.
"Kami sedang memantau penangkapan ini secara seksama," tulis Komisioner Tinggi Inggris untuk Malaysia Vicki Treadell dalam akun Twitter, seperti dikutip channelnewsasia.com, Selasa (17/3/2015).
Sementara itu Amerika Serikat (AS) menyayangkan penangkapan Nurul Izzah, yang dinilai berpotensi merusak sistem demokrasi Malaysia.
"Aksi pemerintah Malaysia terhadap kritikus menimbulkan kekhawatiran terhadap kebebasan berekspresi dan sistem peradilan yang independen," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Jen Psaki.
"Melarang kebebasan berekspresi hanya akan terus mengikis pilar-pilar penting dalam sistem demokrasi Malaysia," sambung dia.
Anwar Ibrahim dipenjara bulan lalu saat nota pembelaannya terhadap kasus sodomi ditolak pengadilan.
Sejumlah kritikus menyebut hukum fitnah dan penghasutan Malaysia terus digunakan untuk membungkam aksi protes terhadap pemerintah.
Dalam pidato di parlemen, Nurul Izzah membacakan pernyataan yang ditulis ayahnya. Anwar mengecam proses hukum terhadap dirinya, dan juga mempertanyakan sistem peradilan Malaysia.
Putri Anwar adalah tokoh oposisi berpengaruh dalam politik Malaysia, yang dipandang sebagian pihak sebagai calon pemimpin PKR, partai sang ayah, di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id