Dalam pembaruan data harian, otoritas Hubei juga mengonfirmasi tambahan jumlah infeksi di hari yang sama di angka 2.345. Secara total, jumlah infeksi virus korona nCoV di Tiongkok mencapai 19.550.
Wabah virus korona, yang telah menjadi darurat kesehatan global, diyakini muncul pada Desember tahun lalu dari sebuah pasar yang menjual berbagai hewan liar di Wuhan, sebuah kota di provinsi Hubei.
Kasus infeksi virus korona nCoV kini telah bermunculan di sedikitnya 25 negara. Akhir pekan kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan kematian pertama virus korona di luar Tiongkok, yakni di Filipina.
Pemerintah Tiongkok menyerukan komunitas global untuk menyalurkan bantuan, terutama untuk peralatan medis seperti masker operasi, pakaian pelindung dan kacamata pengaman.
Sementara itu, sejumlah negara beramai-ramai mengevakuasi warga mereka dari provinsi Hubei. Senin kemarin, Lebih dari 200 warga Australia dievakuasi dari Wuhan dan bertolak pulang dalam penerbangan pesawat maskapai Qantas.
Jepang, Amerika Serikat, Jerman hingga Indonesia pun telah mengevakuasi warga masing-masing dari Hubei.
Untuk Indonesia, 238 WNI telah dievakuasi dan saat ini sedang menjalani masa observasi medis selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
Virus korona nCoV memicu kekhawatiran global karena dinilai mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Berat atau SARS. Wabah SARS pada 2002-2003 telah menewaskan ratusan orang di banyak negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News