Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengeluarkan data terbaru mengenai virus korona nCoV, yakni 902 korban tewas dengan total infeksi 40.171. Sementara kematian di luar Tiongkok masih berada di angka 2, yakni satu di Filipina dan satu Hong Kong.
Secara resmi, perpanjangan liburan Tahun Baru Imlek di Tiongkok hanya tiga hari. Namun banyak kota dan provinsi yang memperpanjangnya, dan menetapkan hari pertama kerja pada Senin ini.
Perpanjangan liburan di tengah wabah korona telah membuat banyak pertokoan, pabrik dan situs wisata di Tiongkok ditutup. Muncul kekhawatiran virus korona tidak hanya menewaskan banyak orang, namun juga berpotensi 'membunuh' perekonomian.
Namun hari ini, tanda-tanda aktivitas seperti biasa kembali terlihat di beberapa kota besar di Tiongkok. Jalanan di Beijing dan Shanghai kini lebih ramai dari beberapa hari terakhir.
Pemerintah Kota Guangzhou juga mengaku akan menghidupkan kembali moda transportasi publik mulai hari ini. Namun otoritas kesehatan setempat mengimbau warga untuk mengenakan masker dan sebisa mungkin menghindari keramaian.
Kota Wuhan, pusat penyebaran virus korona nCoV di Tiongkok, masih tetap ditutup rapat. Beberapa kota lainnya di provinsi Hubei juga masih ditutup, meski ada yang hanya berlaku untuk beberapa distrik.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku melihat adanya tanda-tanda tentatif bahwa situasi di Tiongkok berangsur stabil.
Michael Ryan, Kepala Program Darurat Kesehatan WHO, mengatakan bahwa "periode stabil" dari wabah korona ini "mungkin merefleksikan dampak dari sejumlah langkah pengendalian" yang dilakukan Tiongkok dan sejumlah negara lainnya.
Meski korban tewas akibat korona terus bertambah, kemunculan kasus terbaru menurun sejak Rabu 5 Februari.
Tiongkok sempat memicu kecaman global karena menutup-nutupi kenyataan yang sebenarnya saat SARS mewabah. Mencoba memperbaiki diri, Tiongkok kini dipuji WHO atas sejumlah kebijakan dan langkah terkait penanganan virus korona nCoV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News