Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (Foto: Willy Haryono/MTVN)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (Foto: Willy Haryono/MTVN)

Ada Kabar ABK WNI Diancam Dibunuh, Kemenlu: Mereka Dalam Kondisi Baik

Sonya Michaella • 28 Juli 2016 14:35
medcom.id, Jakarta: Nasib 10 anak buah kapal warga negara Indonesia (ABK WNI) yang hingga kini masih disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan masih diperjuangkan oleh Pemerintah Indonesia.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir menuturkan bahwa komunikasi dan koordinasi masih terus dilakukan secara intensif dengan pihak-pihak terkait dan Pemerintah Filipina. Dirinya juga menanggapi kabar di mana 10 ABK WNI tersebut diancam akan dibunuh.
 
"Saat di pertemuan AMM di Laos, Menlu RI sempat bertemu dengan Menlu Filipina secara khusus. Utamanya adalah membahas masalah ini. Dalam pertemuan tersebut, mereka saling bertukar informasi terkait sandera," kata Arrmantha kepada para wartawan di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
 
Kemenlu, kata dia, juga mendapat informasi terkait ancaman tersebut dan sedang melakukan konfirmasi kepada keluarga. "Upaya penyelamatan oleh pemerintah terus dilakukan. Ada rencana keluarga sandera akan dibawa ke Jakarta supaya kita bisa dapat informasi lebih detail," lanjutnya lagi.
 
Berbagai informasi yang didapat Indonesia disampaikan kepada pihak Filipina, begitu pun informasi yang didapat Filipina disampaikan kepada Indonesia. "Kita saling share informasi dan koordinasi kuat juga dengan sumber-sumber terdekat di sana," ungkap Arrmanatha.
 
Misalnya saja, diketahui tujuh ABK WNI yang disandera berpindah-pindah tempatnya walaupun masih di pulau yang sama dan lokasi yang sama. "Kadang-kadang mereka dipecah lalu disatukan kembali. Info-info seperti itu yang kami dapatkan dari sumber-sumber di lapangan," tuturnya kembali.

Ada Kabar ABK WNI Diancam Dibunuh, Kemenlu: Mereka Dalam Kondisi Baik
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina (Foto: Al Jazeera).
 
Ia menambahkan bahwa keadaan 10 ABK WNI yang masih disandera dalam keadaan baik hingga sekarang.
 
Tujuh ABK WNI pertama diculik di perairan Jolo, Filipina Selatan pada 20 Juni lalu. Setelah kejadian tersebut, terulang lagi penculikan yang menimpa tiga ABK WNI di perairan Lahat Datu pada 9 Juli kemarin dari kapal berbendera Malaysia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan